Tips Memilih Busana Muslim dan Jilbab Bagi yang Bertubuh Gemuk
Saat ini berbagai model busana muslim sudah beredar di pasaran. Hal tersebut tentunya semakin mempermudah untuk
memilih sesuai dengan selera dan kebutuhan, Nah bagi Anda yang memiliki tubuh gemuk, ada beberapa tips khusus dalam memilih busana muslim :
- Tetap memperhatikan syarat
busana muslimah yang sesuai, yaitu longgar dan tak membentuk lekukan
tubuh.
- Motif kain yang Anda pilih
sebaiknya kecil-kecil dan berwarna terang, sebab motif besar akan membuat
tubuh Anda nampak makin berisi.
- Jangan memilih busana muslim
yang bergaris horisontal, baik itu gamis, atasan atau bawahan. Hal
tersebut akan memberi kesan makin lebar pada tubuh pemakainya.
- Jangan pilih busana
muslim yang berbahan mengkilap, sebab kain tersebut akan memantulkan siluet
postur tubuh pemakainya.
- Pemilihan warna untuk yang
bertubuh gemuk tak selalu harus gelap. Untuk baju atas bawah, maka warna
terang boleh diterapkan untuk bagian atas, dan warna gelap untuk bagian
bawah. Sedangkan busana terusan, warna-warna lembut bisa jadi pilihan.
- Jika Anda ingin memakai
celana panjang sebagai variasi, maka jangan pilih celana model ketat, atau
sempit pada bagian bawah. Pilihlah yang longgar agar bentuk pinggul dapat
tersamar.
- Model busana muslimah yang
bertumpuk memang indah. Jika Anda ingin mengaplikasikannya, maka pilih
yang berbahan tipis dan ringan, agar penampilan Anda tak berkesan berat.
- Jilbab untuk yang bertubuh
gemuk, sebaiknya jangan bertumpuk banyak bahan. Pilih jilbab tanpa motif,
dan tidak bertumpuk. Maka wajah anda akan nampak lebih lonjong dan
langsing.
Dok. Thinkstock
Jakarta - Umumnya asupan makanan saat Ramadhan tidak
terkontrol dari hari biasanya karena banyak orang tidak bisa menahan
nafsu makan setelah berbuka puasa. Tidak sedikit orang yang kalap
menyantap hidangan berbuka untuk 'balas dendam' setelah seharian menahan
haus dan lapar.
Pakar gizi dan nutrisi, Prof. Hardinsyah, MS,
menjelaskan, pola makan saat puasa harus tetap dikontrol demi kesehatan
Anda. Perhatikan makanan yang akan dikonsumsi sebelum berbuka puasa. Ia
menganjurkan sebaiknya memilih makanan ringan yang banyak mengandung
karbohidrat kompleks ketika baru berbuka.
"Makanan kecil dulu
termasuk air putih, kurma, pepaya, dan segala macam buah," tutur pria
yang akrab disapa Hardin itu saat berbincang-bincang dengan wolipop
melalui telepon, Kamis (18/7/2013).
Buah menjadi hidangan yang
baik untuk berbuka puasa. Namun ada beberapa buah yang harus dihindari
karena memiliki kandungan asam tinggi. Buah-buahan yang mengandung asam
bisa membuat lambung perih sehingga menimbulkan rasa sakit serta
perasaan tidak nyaman. Selain buah yang asam, semua buah bisa menjadi
pilihan namun tetap pada prinsip tidak makan berlebihan.
Usai
mengonsumsi makanan kecil, ayah tiga anak ini menyarankan sebaiknya
memberikan waktu tenggang sekitar 15 menit sampai 30 menit sebelum
menyantap makan malam. Waktu tersebut bisa dipergunakan untuk salat
Magrib serta membiarkan makanan ringan yang baru masuk diserap dengan
baik ke dalam tubuh.
"Berikan kesempatan untuk tubuh supaya
dicerna dulu, salat dulu, salat tiga rakaat baru siap-siap ke makan
malam," ujar pakar nutrisi lulusan University of Queensland, Australia
ini.
Tidak lupa tetap mengontrol diri selama bulan puasa supaya
tidak makan berlebihan ketika berbuka, baik mengonsumsi makanan ringan
atau saat menyantap asupan yang berat seperti nasi dan lauk-pauk
lainnya. Berusaha makan secukupnya walaupun disajikan berbagai menu
makanan yang menggoda.
Sebanyak apa pun makanannya tetap
berhentilah sebelum kenyang. Bila terlalu kenyang bisa membuat tubuh
tidak nyaman karena memberatkan proses kerja di dalam tubuh Anda.
Berusaha berhenti sebelum kenyang akan menjadi kebiasaan yang baik untuk
aturan pola makan kedepannya.
"Kalau terlalu kenyang nanti jadi
berat kerja organ pencernaan kita. Kerja jantung, ginjal, semuanya jadi
berat, malah nanti bawannya ngantuk," tutur Pimpinan Klinik Konsultasi
Gizi Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor (IPB) itu.